Liriknya kira-kira gini, "...Tahun dua ribu, tahun harapan, tahun yang penuh tantangan..." Lagu itu tenar sekitar pertengahan tahun 80an.
Masih inget bener, Nasidaria pernah konser di kampung kami, Desa Nglumbang Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Saya waktu itu ikutan nonton dengan harga tiket Rp 250,-
Memori masa kecil kembali bangkit tatkala dalam perjalanan dari Jakarta ke Surabaya. Tepatnya ketika di Jalan Raya Walisongo, kawasan Tugu, Semarang, Jawa Tengah.
Jarum jam menunjukkan pukul 7.00 WIB pagi ketika mobil kami sampai disana. Karena lelah nyetir dan perut lapar, Eikke bersama sobat Rony mampir.
Selain soto, ada pula makanan tambahan atau bahasa gaulnya 'Toping'. Ada Tempe, sate Telur puyuh, sate Jerohan, Kerupuk dan lain-lain.
Seporsi Soto Ayam dihargai Rp.5.000,-.
Hah?! Hak salah?
Ya nggak lah!
Lha wong kami berdua makan 4 Mangkok Soto Ayam, perkedel 2 biji, Kerupuk dan Teh manis hangat dua gelas, kena harga Rp 35.000,-. Woww!
Sebenernya awalnya saya ragu soal rasa dan harga. Kenapa?
Soal rasa, misalnya, Eikke curiga nanti jangan-jangan warung ini numpang tenar Grup Nasida Ria sehingga mengesampingkan rasa. Tapi kecurigaan Eikke meleset!
Wuihhh! Kuah sotonya itu lho, bikin nagih...segar dan gurih. Jadi sampai disini Brand Soto Nasida Ria berbanding lurus dengan rasa soto yang ...hmmmm, top!
Lalu soal harga, bukannya apa, kami pernah punya pengalaman yang agak kurang enak waktu makan malam dipinggir jalan di Kawasan Simpang Lima Semarang. Waktu itu kami bawa mobil Merk Daihatsu Xenia ber-plat nomor B, dan karena beberapa sobat nggak bisa bahasa Jawa, kami ngobrol pakai bahasa Indonesia. Ehhh...kami di 'Tembak' harga. Nasi yang disajikan pakai daun pisang (Pincuk), yang normalnya dijual dengan harga Rp 8.000,- itu hargai Rp. 15.000,- per porsi. Mentang-mentang kami orang jauh dan pakai Mobil. Nah kan....sewot nggak tuh. Itu kejadian tahun 2011 lho.
Nah, pas di Soto Ayam Nasida ria, kami malah pakai Toyota Fortuner, Plat B. Dan karena Bro Rony nggak bisa bahasa Jawa, maka kami bertutur pakai bahasa Indonesia. Toh Nasida Ria nggak ngerjain kami. Tetap dengan harga wajar.
Singkat kata, kalau Brother dan sister kebetulan mampir Semarang, jangan lupa cobain kuliner Soto khas Semarang ini.
Cusss.....!!!