Hanya tulisan Retjeh...

ANJING I

Sebuah Novelet

Bagi sebagian orang mungkin Anjing binatang yang manis, cute, penurut, setia pada tuannya. Hingga banyak orang memelihara anjing, baik itu untuk berjaga-jaga rumah atau sekedar untuk penghibur. Memang sih, banyak yang bilang anjing itu begitu mewakili kesetiaan seekor binatang. Dan diakui atau tidak, memang anjinglah binatang yang paling setia pada tuan atau nyonyanya. Bahkan ada satu hikayat yang menceritakan bahwa ada seekor anjing yang rela mati untuk melindungi tuannya dari bahaya. Nggak tau kapan hikayat itu di tulis dan darimana asal hikayat itu.

Yang jelas, semua gambaran diatas bagi Yos adalah mitos belaka! Yos menilai anjing itu seekor binatang penjilat, suka cari muka di depan tuannya. Sok kuasa, angkuh bagai putra seorang pengambil keputusan nomor satu di negeri ini. Setidaknya setelah Yos mengamati dan memperhatikan tingkah Blackie. Seekor anjing jenis bulldog, milik elisa, ceweknya.

Bayangin aja, semua orang kan tau, kalau papinya Elisa yang seorang pendeta itu kurang mendukung hubungan Yos ama Elisa, eh, anjingnya juga ikut-ikutan pasang aksi gak setuju. Berjuta alasan gak masuk akal yang dipakai papi Elisa. yang Yos itu orangnya ugal-ugalan lah. perokok lah, dan lain-lain dan lain-lain.
pernah pada suatu acara apel Yos terlibat 'perselisihan' ama si blackie dan bokap Elisa.


Ceritanya gini
Seperti biasa, waktu menunjukkan pukul tujuh tepat. Dan selayaknya orang mo apel,Yos udah rapi. rambutnya yang agak gondrong di sisir ala Jon bonjovi, ini maunya. Tapi karena di sekolah gak boleh terlalu panjang, jadinya poni dan lucu. kayak rambut Andika Kangen band, gak cocok poni tapi dipaksakan. sama kayak cinta mereka berdua, udah tau gak disetujui, tetepp aja dipaksa.
Dengan penuh percaya diri Yos memacu motornya.
"....Kupacu sepeda motorku, jarum jam tak mau menunggu, maklum rinduuu...
trafic light aku lewati, lampu merah tak peduli..jalan terus..."
Yos menirukan lagu lama iwan fals..
Motor pun menderu menuju rumah elisa yang sekaligus berfungsi sebagai gereja itu. tepat di samping pagar, Yos bersiul-siul..ga ada respon, Yos ketok-ketok pagar yang terbuat dari plat besi itu pake kunci kontak sepeda motor. Masih kurang keras, Yos ambil batu agak besar, dan memukul keras-keras..klontang!            Elisa yang lagi mandi tidak mendengarnya, sialnya, saat bersamaan si blackie yang mendengar adanya makluk asing yang tak diundang langsung menyalak.
Gukk....gukk..gukk..
                                                                                                                       
Papi Elisa yang lagi asyik baca koran terhenyak, lalu mengamati Blackie.
si Blackie lari kearah suara pagar di ketok diikuti papi Elisa.
Rupanya papi Elisa tau yos yang bikin ulah. Papi Elisa menggeleng-gelengkan kepala.
" Yos, kalau bertamu lewat depan ya. Nih pintunya disini, yang itu bukan pintu. Ato kamu udah lupa jalan masuk gereja.." Sindir papi Elisa pedas.muka Yos merah.
Dengan langkah gontai dia menuju pintu pagar depan diikuti pandangan menyebalkan papi elisa dan pnadangan sengit dari blackie.kayaknya tu anjing sebel banget ama tampang Yos.Yos tak mau kalah, dia mendelik kearah blackie.mereka saling pandang kayak musuh bebuyutan.
hal itu terjadi sampai saat yos memasuki pintu.
"hati-hati Yos, ntar kepale lo kejedot pintu.jangan meleng terus. .." coba saja dengar ucapan papi elisa.pedes banget kan.padahal, terlepas bahwa Yos itu pacar anaknya yang menyebalkan, kan yos tuh notabene jemaatnya.
Lantas kenapa dia ngomong kayak ngomong ama preman aja.gaya bahasanya menyebalkan sekali.
" Ada keperluan apa?" Papi elisa membuka percakapan. Dahi Yos mengernyit. ini orang berlagak gak tau apa gimana ya. orang udah susah-susah datang mo apel, malah belagak pilon.
"hmm...mau..mauu..eh"
"Singkat, jelas, dan padat..jangan bertele-tele.apa tujuan kamu kesini..." tandas papi elisa mantap, membuat jantung Yos berdegub.
" Mau ketemu elisa.." Yos tak mau kalah, nada bicaranya di buat setegar mungkin, meski masih aja gemetar.bukan hanya karena tekanan papi elisa, melainkan mata si anjing yang tanpa kedip memperhatikan Yos bagai seorang terdakwa.
" Elisa besok kan harus ngajar sekolah minggu, jadi malam ini dia lagi baca-baca alkitab..."
Yos menjejakkan kaki ke lantai, jedugg!
"Ada masalah Yos? " Selidik papi elisa.wajahnya berubah masam.
" oh...enggakk..om..eh, pak..."
" Udalah, kita sharing-sharing aja tentang kerohanian kita,daripada melewatkan waktu kamu sia-sia.."
Gukk..gukk..gukkk..blackie menyalak lagi, seolah meng-amin-ni kata-kata tuannya.
Yos yang kesal mendelik seraya mengeluarkan sumpah serapah," Anjing!"
"Apa?!" Papi elisa mendelik.
" Oh..enggak..om, itu si blackie.eh, anjingg.."
" O..itu.jadi gimana?"
" Saya tadi ada janji ama elisa om, bentarr aja..."Yos memohon.
" Dia masih mandi...tunggu aja, aku kasih waktu lima menit untuk menemuinya." pungkas papi elisa sambil masuk tanpa permisi. tinggal si balckie yang sesekali menyalak.seolah mengucap sumpah serapah.Yos jelas kesal.
" Yos..udah lama.." suara elisa muncul di dari balik pintu.wajahnya segar banget, rambutnya basah.
" Barusan aja sayang..."
Elisa duudk merapat Yos, " Yos, papi tadi ada bilang apa?"
" Ah nggak, ngajak sharing-sharing aja.." Yos menutupi 'dosa' papi elisa...
" Sharing?sharing apaan? lo tuh ke gereja datang lambat. pulang paling cepat.." ledek elisa..
gukk..guk...gukk
Sekali lagi blacke menyalak, kayak ikutan-ikutan ngeledek, " Diem lo anjing!" bentak yos geregetan.
" Yos...kamu tau, blacki itu seekor anjing, sudah semestinya dong kalau dia menggonggon. kenapa kamu jadi sewot gitu.." Ucap elisa seoalh membela blackie.
" Blackie, jangan gitu dong sayang. ini kan pacar aku, masak kamu menyalak-nyalak kayak melihat maling aja."

Lihat saja! Bahkan di elisa pun memanggil dengan sebutan sayang ke binatang tak tau diri ini. dan seolah lagi ngatain Yos dnegan sebutan 'maling'!
" Udah deh, aku pulang aja.." Yos ngambek dan siap-siap angkat kaki.
" Yos, jangan gitu dong sayang, masak sama anjing aja kamu cemburu.." Suara elisa merajuk.
Yos mengurungkan niatnya.
" Jadi ga kita pergi? " yos segera mengingatkan elisa pada janjinya siang tadi,sekaligus mengalihkan topik pembicaraan.
" Tapi gimana dong pamitnya ama papi?"
" Gampang, jangan kasih tau kalau kita lagi mo pergi. kamu ngomong aja mo belajar bahan buat ngajar sekolah minggu besok. pura-pura masuk kamar, nanti kamu loncat pagar samping, oke?
" Ih..boong dong?!"
" Mau gak? " nada bicara Yos setengah mengancam.
 " Iya deh iya deh..."
" Udah deh sono, loe pamit ama bokap.."
" Iya deh, aku pamitan dulu, daripada ntar bokap kamu menggonggong."
" Hus..kualat kamu ngatain papi menggonggong."
tak lama kemudian papi elisa keluar..
" Ahh..panjang umur om.." Yos mencoba becanda.
"Siapa yang panjang umur? " Papi elisa mendelik.
" Barusan kami ngomongin Om.."
" Ngomongin apa? ngerasani ya? kalian ngomong apa? " Nada bicara papi Elisa seperti orang yang ga sabar.
" Sabar om..kami gak ngomongin om yang aneh-aneh kok. kami hanya membahas, gimana caranya Om tetap rukun-rukun saja dengan si blackie. Kami akan senang kalau antara Tuan dan hambanya tercipta hubungan yang harmonis. bukan begitu elisa." ucapan Yos yang kurang ajar sontak membuat muka papi elisa merah seperti udang.elisa menginjak kaki Yos.
" Oke Om, berhubung waktu sudah malam, saya pamit dulu..." Yos menjabat tangan papi elisa dan cabut. Papi elisa gak bisa berkata apa-apa.
Yos mengerlingkan mata memberi isyarat pada Elisa.
Elisa segera menuju pavilun, Yos pura-pura menghidupkan motornya. selanjutnya Yos menjalankan motornya, pura-pura cabut. padahal, dalam jarak seratus meter dia berhenti dan kembali ke samping rumah Elisa. Dan Elisa bener-bener meloncat pagar. Dengan sigap Yos membantu Elisa turun dari pagar.
berdua mereka melewatkan malam minggu di taman kota ala para remaja yang lain.


                                    ****
Senin yang cerah. halaman sebuah SMA  dipenuhi senyum ceria para penghuninya. Wajah mereka segar-segar setelah akhir pekan. Sekelopok siswa tengah asyik ngerumpi di sudut kantin. Padahal mereka cowok, tapi kalau urusan ngerumpi, gak kalah ama cewek. Kebetulan mereka memang tinggal satu rumah, semacam kos gitu. rumah itu properti bokap Yos yang pindah tugas ke kediri. lalu rumah itu di buat camp ama Yos Cs. asal mo ikutan iuran listrik ma air, mereka bebas tinggal. tapi yang tinggal di situ nggak jauh-jauh. maksudnya, mereka ya yang cocok ama Yos. alias teman-teman dekat Yos.
ngak hanya di di rumah mereka bareng, di sekolah pun mereka bareng, karena mereka kebetulan satu kelas.
celakanya, mereka sama-sama badung.
Badung sebadung badungnya. saking badungnya, para guru menyebut mereka gerombolan si berat. udah tau nggak boleh jajan di luar sekolah, mereka sering kali nekat menerobos pagar belakang buat jajan di warung pangsit mie di belaang sekolah. kebetulan, warung mie itu terkenal enaknya di seantero kota.
misi mereka jajan di warung belakang sebenernya bukan hanya untuk ngisi perut. tapi sekaligus untuk bisa merokok. karena merokok jelas-jelas kegiatan yang di larang di seluruh lingkungan sekolah.solusinya, ya ngumpt di warung mie belakang.
bukan hanya itu reputasi buruk mereka. di sekolah kan ada aturan, kalau masuk halaman sekolah, harap turun dari kendaraan dan matikan mesin. tapi anak-anak outlaw itu nggak menggubris sama sekali aturan itu.
" salah sendiri tempat parkirnya ada di belakang gedung. kalau tidak boleh menyalakan mesin ya taur dong tempat parkir di depan gedung sekolah, ' Begitu Bernard, salah satu anggota gerombolan si berat berargumen.
kontan argumen itu sering kali membuat panas telinga guru BP atau WAKASEK urusan kesiswaan.
bukannya mereka tidak pernah sangsi. sering tuh mereka di kenai sanksi. Tapi yang namanya anggota gerombolan si berat, mana mempan sangsi. mereka tetap ndablek.
seperti pagi itu.salah satu anggota Si berat yang kebetulan agak telat datang memacu Honda CBRnya di halaman. Suara motor rakitan Thailand itu menderu-deru. "

" HUuuuuuuuuuuuuuuu!" Teriakan dari para dara gatal yang lagi asyik kongkow di lorong sekolah.

" Weekkkkk!" Si pengunggang motor  mencibir kearah mereka. Yos buru-buru memacu lebih kencang agar tidak ketahuan pak bambang, si tukang kebun yang rese dan bawel itu.

" Eh, pak kos datang!" Seru bernie menunjuk Yos yang memarkir motornya. Yos segera menghampiri mereka.

" Wah..apelnya seru nih!" suara lantang Frans segera terdengar.

" Jangan di ledekin ah, katnya pak kos lagi berantem ama anjingnya pak pendeta. budi ngeledek.

" Kalian salah besarrr..salah, salah,dan salahhh!" Ucap Yos jumawa sambil menunjuk satu persatu teman-temannya ketika mengucapkan kata 'salah'.

" Kencanku malam minggu sukses berattttt...suksesss mannnnnnnnnnn!" sambung Yos membuat temannya melongo.

" Alahhhh berhenti membual kenapa sih? pan kita orang udah pada tau gimana kondisi kalian." Sergah bernie tak percaya.o iya, bernie nih orangnya di kenal paling rese serumah. tukang mengganggu orang tidur, tukang nyolong rokok. tapi paling pelit. paling pinter nyimpan persediaan indomienya.
padahal kalau dia sedang kere, mengemis-ngemis indomie atau sebatang rokok pada yang lain.satu lagi, kalau ngomong si manado satu ini ga mau di kalahkan. penginya dominan di settiap topik pembicaraan pada forum si berat. tak ayal hal inilah yang membuat eneg beberapa anggota si berat yang lain. tapi bagaimanapun, dia kan teman.

" Eh kehet, diem lo..denger ye. aku memang nggak akur ama anjingnya. gak harmonis ama bokapnya, tapi urusan kencan, aku ga bakal terganggu ama mereka-mereka itu. aku ga peduli ama sikap kunyuk-kunyuk yang nggak proaktif terhadap pergerakan. ingat itu!" Gaya bicara Yos mirip politisi. gerakan-geraknnya pun di buat seatraktif mungkin. pas banget ama kalimat gombalnya.

" Ehemmm.." Sontak Yos menoleh. Elise ada di belakangnya, menyilangkan tangan.

" Emang ada kunyuk yang mengganggu malam minggu kita ya? " wajah elise yang dingin membuat Yos keder.

" Eh..ti.tidak, bukan kok..kencan kita sukses kita kan sayang.."

" Yosssssss! jadi kamu di belakangku menyebut papi kunyuk yaaa!" Elise meradang dan menarik telinga Yos.

Para anggota si berat ngakak.

                                                                     ***

Pas keluar main pertama, mereka meneruskan topik pembicaraan. mereka memilih warung pangsit mie. Berlima mereka mengendap-endap panjat pagar belakang.

" Pada ngapain kalian!" Bentak pak Bambang jumawa, merasa bisa menangkap basah para pemberontak ini.

" Oo..pak bambang.." Yos pasang muka dingin.

" Ga bisa melihat orang sennang ya..? suka rese ya? mau rokok ga? " Yos menunjukkan sebungkus rokok dengan wajah penuh kemenangan.

" Eh, mau mau..sering-sering saja ya meloncat pagar..." Pak bambang cengengesan. wajahnya kayak anak kecil elihat permen.dasar mental suap. disuap rokok sebungkus mingkem.
\
" Hati-hati ya anak-anak.." pesan pak bambang sambil menimang rokok. wajahnya menyebalkan.
sesampainya di warung mereka memesan mie.khusus untuk Bernie, langusng pesen dua mangkok,mumpung ada yang bayarin katanya.culas banget kan..

" Kalau di terus-terusin gini, hubunganmu jelas terganggu Yos.." Frans memulai provokasinya.

" Maksudnya?"

" Pura-pura tidak tau lagi kau..." sambar Yosef , si Bloon ngaku pinter.

" Ohh..masalah papi Elisa...? tenanggg..kita bisa melakukan pendekatan secara persuasif. Kita bisa pura-pura rajin ke gereja, ikutan persekutuan mingguan, dan mendaftar jadi guru sekolah minggu. pendeknya, kita harus cari muka dehhhhh.." Budi kasih solusi.

" wah...agak berat sihh.." Yos menggaruk-garuk kepala, " Tapi masuk akal juga Bud. sejauh ini yang idenya masuk akal kayaknya hanya kamu deh.." Sambung Yos antusias.

" Lalu urusan anjingnya? " Bernie nyolot.
Yos garuk-garuk kepala lagi, " Tuh binatang emang ga bisa di kasih hati. pas aku datang apel dia memanggil bosnya, membuat aku ketahuan.bukan itu saja. sepulang aku dari gereja paginya, eh..dia nyalak lagi. bahkan nyaris menggigitku.."

" nasib kita hapir sama. minggu lalu dia ngejar-ngejar aku.." Frans mendukung.

" Benar-benar kurang ajar tuh binatang." Komentar Yosef.

" Di racun aja, anjing hitam kan dagingnya lezat.." sambil mencunyah mie, bernie memberi usul.
Yos menepuk jidatnya...

" Ohooo..ide bagus. itu baru ide..." Yos menepuk-nepuk pundak Bernie, tapi tersenyum licik sambil memberi isyarat yang lainnya. mereka menggangguk-angguk, walau sebenernya ga gitu ngerti arti senyuman licik Yos.

                                                                           ***

Sorenya di rumah mereka membahas rencana itu. Yos membisikkan sesuatu ke telinga Budi. Budi menggangguk-angguk sambil tertawa.
ketika Bernie datang ikutan nimbrung, Yos minta pendapat lagi, " jadi gimana Bern..?"

" Gimana apanya? "

" Ide kamu tadi.."

" Ngeracun anjing bokap Elisa..?"

" Iyalah, masak mo ngeracun bokap Elisa.."

" Gini ya..." bernie mengatur nafas, yang lain mengamati gaya bicara bernie yang terkesan licik.

" Sekali kail, dua ikan tertangkap, sambil berenang minum air.." Bernie memulai teorinya.

" kalau renangnya di kolam susu? " Yosef ngocol. tapi tidak lucu dan membuat yang lainnya jengkel.

" Mingkem lo!" Bentak budi.

" Gini, daging anjing hitam menurut orang manado kan enak..." Bernie meneruskan teorinya.

" Kita racun tuh anjing malam minggu akan datang. mengapa malam minggu? karena sabtu sore kan ada kebaktian umum.Dan malam minggu juga malam yang enak di buat pesta..nah, langkah pertama, kita pura-pura ikutan kebaktian. Saya bersedia bertugas meracuni. Dengan alasan, saya kan tiap kali kebaktian suka duduk di depann.."

" Iya, karena lo suka cari muka .." Yosef nyolot lagi.
Pletak! jemari Frans yang gatal memberi sebuah jitakan manis di kepala Yosef, " mingkem lo!"

" Terusin Bern.." Ucap Yos.

" Logikanya, yang duduk di depan itu kan pulangnya paling akhir, sebab gereja kan di belakang. nah, kalau yang paling belakang yang ngasih racun, kecil kemungkinan ketahuan, gimana? bagus bukan ide saya? " Bernie minta pendapat

" Bagus..baguss..!" seperti barengan mereka berucap. Yos tersenyum simpul kearah Budi. Budi menahan tawa.
Krinngg...kringgg...
Telpon di ruang tengah berdering.
Mereka berebutan angkat siapa tau gacoan.akhirnya Budi yang sampai duluan di meja telpon.." Hallo...ya betul.siapa, Yos? ada tuh, ini darimana? oh..kamu El.."

" Yos, Elisa.." Budi menyodorkan gagang telpon.

" hallo El...ada apa nih? gitu. ya udah deh saya kesana. "
anggota si Berat pada bengong menyaksikan Yos.

" Guysss...saya akan cabut sejenak, jemput tuan Puteri..sekali lagi, jemput tuan Puteri pulang les piano. kalian baik-baik ya jaga rumah..." Yos cengengesan.
Budi angkat bahu. Yosef bersungut-sungut sebal...bernie memandang licik. Senyum Yos kearah bernie tak kalah licik.
Yos memacu CBR-nya melintas di jalan Retawu. menuju tempat les.ah, akhirnya asda kesempatan di luar sekolah selain malam minggu. Elisa mulai ikut les piano lagi. berarti ada waktu lebih yang biosa di colong dong. begitu pikir Yos.
Tak sabar Yos menarik gas lebih dalam. Motor melesat. Melewati depan gereja. Tiba-tiba ada dua makluk melintas. Kontan Yos kaget dan menginjak rem dalam-dalam.Ciettttt...asap putih mengepul dari roda.

" Anjing! gak pernah makan sekolahan ya? !" Bentak Yos misuh-misuh. Tapi sekejap kemudian wajah Yos pucat. Itu kan papi elisa yang lagi nyeberang ama Blackie.
Yos menutup kaca helm fullfacenya, berharap semoga papi Elisa  tidak tau. Tapi harapan Yos kosong, sebab papi Elisa mengenali motor Yos, " Awas kamu!" Ancam papi elisa tanpa sepengetahuanYos.
" Awas kamu! akhir pekan ajalmu tiba!" Yos mengancam balik tanpa sepengetahuan dua makluk paling menyebalkan sedunia itu.
Yos melanjutka perjalanan.
Sesampainya di tempat les, Elisa tengah duduk manis. Senyumnya mengembang tatkala melihat kehadiran Yos.
" Dah lama nunggunya? " Yos basa-basi.

Basi!

" Barusan kok. Cepat amat?"

" Iya, saya ngebut, sampai mo nabrakkk.." Oupss! hampir saja Yos keceplosan. dia menutup mulut.

" Nabrak apaan? " Desak elisa.

" Hhhmm..nabrak mobil? " Yos bohong.

" Hati-hati dong sayang..." Elisa menggelayut manja. Ragu Yos melaju menuju rumah Elisa. Gimana ntar kalau bokap Elisa tau bahwa yang ngumpatin tadi adalah si Yos.
Ragu Yos melepas handle kopling dan menarik gas. motor berjalan pelan.Sepanjang jalan Yos mikir. Apa jadinya kalau bokap Elisa tau.

" Apapun yang terjadi-terjadilah.." ucap Yos dalam hati.
Sesampainya di depan rumah elisa, kebetulan lagi sepi, bokap Elisa lagi ga ada kayaknya.

" Eh El, aku cabut langusng aja ya. anak-anak dah pada nungguin, mo taruhan main Playstaion.." Yos bergegas. Elisa yang tidak baisa melihat sikap Yos geleng-geleng kepala heran. Gak biasanya cowoknya aneh gitu. Elisa menempelkan jarinya di dahi...
" Mungkin takut ketahuan papi deh kayaknya, " Elisa tersenyum.
Sesampainya di rumah, Yos kembali menyusun rencana busuknya.

"Sampai dimana tadi topiknya? " Yos membuka topik lagi, teman-temannya lagi asyik nonton TV. Begitu topik di buka, mereka menoleh serentak kearah Yos.

" Rencana eksekusi si blackie.." Bernie langsung nyahut.

" Iya, gimana nih rencananya?" Tambah budi..

" Oke, hari sabtu, kita ikutan kebaktian anak muda. trus, Bernie yang biasanya suka duduk di depan bertugas membawa makanan yang sudah di taburi racun. Selesai kebaktian, Bernie memancing blackie supaya keluar areal gereja. dengan begitu, memudahkan kita untuk menjalankan aksi, serta lebih aman...gimana? " Yos membri penjelasan.

" Rencana bagus!" Serempak mereka memberi komentar.

Sabtu sore yang cerah. jalanan Kota Dingin mulai ramai lalu lalang kendaraan bermotor. Suasana khas akhir pekan. padat. Sekelompok anak muda berombongan mengendarai sepeda motor. Mereka berjalan beriringan. Wajah mereka segar dan cerah. Seperti umat kristiani pada umumnya, mereka membawa Alkitab untuk mengikuti kebaktian pemuda. Ada seorang yang membawa tas, tentu saja berisi alkitab.Tapi tunggu, selain alkitab, ada benda lain di dalam tas itu.
Sepotong daging yang di bungkus wadah yang terbuat dari plastik. Daging itu tertutup rapat. Selain itu juga beberapa batang tulang sapi yang di bungkus tas plastik.
Sesampainya di sebuah gereja, rombongan anak muda yang tak lain adalah Gerombolan si Berat itu masuk halamannya. Mereka memarkir kendaraan masing-masing. Bibir mereka tak lepas dari senyum licik penuh kemenagan.

" One for all, all for one..." Yos mengajak kompakan sobat-sobatnya.

" One for all, all for one..!" Tiru mereka serempak sambil menyatukan telapak tangan masing-masing.

Sesuai rencana, mereka berpencar memasuki gedung gereja. Bernie paling depan dan mengambil tempat duduk di depan. Di kursi baris pertama, seperti kebiasaanya. Tak ada yang aneh dengan tingkah mereka.
hanya Bernie yang tampak gelisah, kotbah pendeta tamu nggak masuk sama sekali dalam otaknya. Tingkah Bernie rupanya ada yang mengamati. Pak pendeta!dia duduk tepat di samping Bernie.

" Nggak biasanya kamu gelisah Bern..ada apa? Takut waktu apel telat? " Bisik pak pendeta.

" Eh..iy..iya pak, maaf..."

" Apel sih apel, tapi ini waktunya ibadah." Nasihat pak pendeta.
Bodoh amat!
Ucap bernie dalam hati.hanya dalam hati, takut pak Pendeta mendengar. nggak tau kalau habis ini akan ada berita duka cita ya...

Tak sabar Bernie menanti saat-saat mendebarkan, menghabisi nyawa Blackie. Selesai Pendeta kotbah, Bernie dengan sabar nunggu giliran dia keluar.pas semua udah keluar, Bernie dengan lagak kayak James Bond melangkah. hidungnya mendongak penuh kemenangan. Gaya khas british monarchy. Di pintu terdengar suara ngoss..ngos..ngoss..

" Blackie..Blackie.." Sapa Bernie sok ramah.
Rupanya umpan mengena. Blackie menanggapi dengan 'ramah' pula.

" kaing..kainggg.." ucap blackie seolah senang mendapat teman baru.

" Blackiee.." Bernie berhenti dan membelai kepala Blackie. seperti terbius, Blackie membenamkan kepalanya ke tangan Bernie. Bernie mengeluarkan sepotong daging. Blackie siap dengan sigap menyambar daging itu. Tapi tangan bernie berkelit. blackie penasaran. Bernie berdiri, mengacung-acungkan daging itu. Blackie mengejar berni.sesampainya di luar pagar, Yos cs menunggu pada jarak lima puluh meter.

Bernie memberi isyarat, bahwa si blackie masuk perangkap. Bernie melenggang menuju komplotannya diikuti langkah penasaran Blackie.

" Nah...sini lo sialan!" Hardi Yos pelan. Berusaha menahan amarah karena dendam. Kawatir blackie ketakutan. Tapi mata blackie memang hanya tertuju satu tujuan, sehingga tidak memperhatikan di depannya ada musuh bebuyutan.
Bernie duduk lagi.

Tangannya menyodorkan daging. Memasukkan ke mulut Blackie. Dengan rakus Blackie melahap daging beracun itu. Gerombolan si berat mengamati Blackie yang menyantap daging hingga tandas potongan pertama.

" Nambah ya? " Bernie mengeluarkan sepotong lagi. Di sambar lagi. Selesai potongan ketiga, blackie duduk. Dan,  '”ngos..ngoss..ngoss.." Lidahnya terjulur seolah merasa puas menikmati daging goreng.

"Kenyang? " Tanya Bernie pada anjing jelek itu.
Tiba...tiba....
Seperti kesakitan, Blackie meggeliat-geliat.

" Ini saatnya, " Budi mengeluarkan karung. Siap-siap memasukan si blackie yang lezat, untuk dipakai minum beer di akhir pekan.
Tapi tunggu...

Si blackie tidak mau meregang nyawa di depan ‘musuh-musuhnya’. Si Blackie memilih lari ke arah gereja.

" Kaingg..kaingg..!" Seru blackie seperti menahan sakit. Berjingkat gerombolan si berat mengikuti.
Didepan pintu Blackie tertatih-tatih, berusaha meneruskan langkah. Tepat di depan pintu gereja Blackie kelojotan.
Papi Elisa kaget. " kainggg..kainngggg!” Lengking Blackie panjang.

" Blackie, kenapa kamu?!" Panik papi Elisa menggoyang-goyang tubuh Blackie. Tapi namanya binatang, tak tahu kerisauan tuan-nya. Dia tetap kelojotan.

" Elisaaa!!!sini!" Seru papi Elisa. Elisa yang baru saja membantu menghitung jumlah kolekte berlari menghampiri papinya. Semuanya tak lepas dari pengamatan gerombolan si Berat, " Wahh..kacau..! Pestanya bakal gagal!" Berni tampak kecewa. Budi tegang...Yos  ketakutan.

" Ya ampunnn Blackiieeeee!!!' Elisa histeris, mendapati si Blackie sudah meregang nyawa.
Elisa menggucang-guncang tubuh blackie. Tapi blackie sudah tidak bergerak sama sekali.
Elisa menagis meraung-raung, kayak di tinggal mati bapaknya.
" Lari...!"perintah Yos.
Tanpa komando kedua kalinya, si berat tunggang langgang  menuju motor yang di parkir tak jauh dari gereja.

Label:

Post a Comment

Blogger
Blogger

Emoticon
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.
Blogger
Blogger

Emoticon
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget