Hanya tulisan Retjeh...

Apalah arti sebuah nama buat bakwan

Foto : Bakwan (Pribadi)

Waktu itu pernah saya bahas tentang 'apalah arti sebuah nama'. Mungkin buat manusia, maksudnya nama manusia, gak terlalu penting. Mau ente bernama Tono, Toni, Charles, Michael, atau karmin pun, yang dinilai adalah tindak-tanduknya. Yang dinilai adalah karyanya, manfaat buat sekitar. Sekalipun nama Yiech Joko, tapi kalau Yiech seorang presiden, orang lewat di depan yiech pun gak akan segampang melangkah. Sekalipun Yiech punya nama Michael, kalau kemampuan yiech sekedar tukang tambal ban, orang akan dengan mudah ngeledekin yiech.

Gak percaya?

Presiden kita namanya Joko, bisa nggak yiech jalan di depan beliau tanpa pengawasan?

Michael?
Kemarin Eikke tabok gara-gara nambal ban, tapi  ban eikke malah bocornya makin banyak kayak otaknya yang bocor.
Itu kalau obyek penamaan pada manusia.

Resep : Rendang Daging

Tapi lain manusia lain makanan.
Kalau nasi uduk, Seporsi pakai telor ceban alias sepuluh ribu. Kalau namanya nasi lemak harganya bisa tiga kali lipat. Atau gado-gado yang namanya jadi Indonesian spicy vegetable salad yang harganya delapan puluh ribu. Padahal gado-gado Cuma lima belas ribu lho!
Lain gado-gado lain pula telur dadar. Telur dadar tiga ribu perak, tapi setelah jadi omelette melambung jadi empat puluh ribu.

Tapi ada satu makanan, sekalipun berganti nama sepuluh kali tetaaappp aja gak naik derajatnya. Gak naik harga, dan masih gitu-gitu aja.
Apa itu?
Bakwan!
Coba cek, di Jakarta  namanya Bakwan. Di Tangerang, Bogor dan beberapa tanah Pasundan lainnya disebut Bala-bala. Di Malang di sebut Hweci. Di Kediri dibilang Ote-ote. Di Makasar disebut Bika Doang.
Tapi sekeras apapun usaha Bakwan untuk ganti nama, tetap aja harga dan nasibnya kagak bakal berubah! Paling banter harganya seribu perak!

Penulis : YS Pujiono

Post a Comment

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget