Saya ingat, waktu itu pernah ada yang tanya, apa hobby saya sebelum menulis? Saya jawab, mengkhayal.
Apa yang saya khayalkan?
Banyak. Banyak yang nggak masuk akal maksudnya.
Akal siapa?
Akal orang waras!
Belakangan
saya sadar, bahwa khayalan tak kenal batas akal. Tak ada kata tak masuk
akal dalam khayalan. Semua serba mungkin. Semua serba logis dalam satu
khayalan. Dan semua jadi waras...nggak ada yang nggak waras.
Contohnya saya pernah berkhayal seandainya saya punya duit 100Trilyun.
Saya
akan bangun rumah megah disekitaran rumah Syahrini. Rumah nan megah itu
dilengkapi dengan lapangan Golf, kolam renang, taman bermain, serta
ranch berkuda supaya hobby saya berkuda tersalurkan sehingga tidak
sampai kuda-kudaan dengan Syahrini.
Tapi
rumah saya tak akan dilengkapi dengan Helipad. Buat apa Helipad,
nanggung. Saya akan bangun run away untuk Lear jet dan beberapa Jet
saya, termasuk jenis Falcon Jet favorit saya. Nantinya hanggarnya ada
diteras, hingga pas turun langsung bisa masuk rumah.
Sementara
saya punya Jet untuk keperluan keluarga. Nggak usah mahal-mahal. Cukup
Boeing 737-800ER (Extended Run), supaya kalau ada keperluan liburan ke
luar negeri sana keluarga gampang. Jet keluarga akan saya modifikasi
khusus menyerupai Lounge.
Parkirnya sengaja pas di depan rumah Syahrini, biar dia nggak bisa maju mundur dengan Lamorghini Aventador-nya.
Heyyy...jangan
protesssss, namanya juga mimpiiiiii. Kalau kamu mau bisa punya mimpi
yang lebih hebat dari mimpiku. Nggak bayar ini.
Lagian imajinasi lebih berarti dari sekedar ilmu pasti kan?