![]() |
Ilustrasi: Menu Mini Mac (Dok. Pribadi) |
Adalah Mc Donald, sebuah restoran cepat saji yang udah ada diseluruh penjuru planet bumi. Tahukah Anda, di setiap negara yang berbeda, Mc Donald mempunyai menu pembeda. Artinya, Mc Donald memang punya menu global yang menjadi khas Mc Donald. Salah satunya Big Mac dan yang baru, Mini Mac, 'adik' daripada BigMac.
Tapi selain menu global, Mc Donald juga punya menu lokal.
Apa itu?
Tergantung negaranya ya.
Kalau orang Indonesia kan makanan pokoknya nasi, maka ada menu Nasi. Nasi disajikan dengan Ayam goreng dan atau dengan telur dadar (Scramble egg).
Untuk Kanada, pada tiap jumat agung ada menu special, yaitu Mc Fish atau Burger Ikan. Karena penduduk mayoritas orang Kanada adalah pemeluk Katolik. Sedangkan di Hindia yang menganggap sapi sebagai binatang suci, maka daging beef burger atau bigmac diganti dengan daging kambing.
Kalau Anda berkesempatan pergi ke Jerman, disana ada pula menu McBeer. Sebuah sajian beer dingin dengan kentang goreng atau cemilan lain.
Strategi Mc Donald terbukti sangat bagus. Nyatanya Mc Donald selalu laris dikunjungi.
Yang saya tulis diatas adalah strategi Global Think Local Act.
Banyak perusahaan Global mengadopsi strategi itu. Di otomotif Toyota adalah perusahaan yang paling pintar merangkul konsumen lokal dengan pendekatan lokal dengan cara menyesuaikan kendaraan produksinya dengan kondisi jalanan atau sosial masyarakat setempat.
Di Amerika Anda tidak akan menemui Toyota Avanza atau Toyota IMV Innova. Sebagai gantinya ada Toyota Wish. Untuk Fortuner, digantikan oleh Prado. Tapi Toyota juga tetap menjual produk Globalnya disetiap area jualannya. Misalnya Toyota Corolla, Toyota Camry, atau Alphard.
Perusahaan kalau mau mengglobal harus begitu!
Harus menuruti selera lokal.
Tapi tahukah Anda, ratusan tahun lalu Wali Songo sudah mengadaptasi strategi ini ditanah pertiwi ini? Waktu itu mereka nggak punya konsultan Marketing lho! Sama sekali nggak punya.
Tapi mereka punya hati untuk bisa mendekati masyarakat lokal untuk mengenalkan agama Islam.
Di daerah Jawa, mereka menggelar pertunjukan Wayang Kulit yang di selingi dengan dakwah.
Dan...syiar mereka sukses. Tidak itu saja, mereka juga mempertahankan kultur Jawa agar masyarakat Jawa tidak lupa dengan budaya mereka walau mereka telah memeluk Islam.
Bagi saya, Wali Songo luar biasa hebat. Ratusan tahun kemudian cara-cara mereka banyak diadopsi perusahaan-perusahaan Global untuk mengenalkan produk mereka supaya bisa diterima konsumen lokal.
Saya sungguh miris prihatin, dan geram ketika ada penolakan pemutaran wayang kulit.
Saya orang Jawa, saya ingin tetap budaya saya diakui di bumi pertiwi ini sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya Nusantara.
Bagaimana pendapat Anda?