Hanya tulisan Retjeh...

Balada Si Allan III - Di kota ini semua berawal ( Dan berakhir )

Sebulan sudah sejak Allan pulang,menjalani hari-harinya.Training center,latihan ∂ï track,diet ketat.semua normal.begitu jg vivi yang sudah bisa menerima eksistensi Allan sebagai cowoknya seutuhnya,tanpa syarat.serta bisa menerima Allan sebagai pembalap.
Mama Allan pun senang mendapati anaknya telah 'normal' sepulangnya dari austria.Rasa takut kehilangan akan 'anak badungnya' telah hilang.sampai satu saat Allan menerima kabar melalui e-mail bahwa Kei mau ke Indonesia.
Nekat!
Kei belum tahu kalau Allan sudah punya Vivi disini.Allan heran,kenapa sampai Kei tergila-gila pada dirinya.
Allan terhenyak
" I'll be there..." E-mail itu begitu singkat.tapi meninggalkan akibat yang tidak singkat.meninggalkan bimbang,tanya,dan setumpuk gundah ∂ï hati Allan.
"Why should I?" Tulis Allan ∂ï status facebook-nya.Teman-teman Allan pun bingung dengan status 'Don juan' itu.
"Cieee...suitt...suittt" komen Lina pada status Allan.Allan cukup membalas dengan " Ehm..." Seperti menyembunyikan sesuatu.tapi sebenernya Allan pengin menutupi atas apa yg terjadi ∂ï Salzburg ∂ï antara mereka.Antara Vivi,Kei,dan Allan.
Tak lama kemudian,"kling.."
βlackβerry® Allan menunjukkan αϑα pesan masuk
"Lina," desis Allan.
Lina> Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴͡ нǻiii cowok (goda Lina)
Allan >Ih,apaan sih...
Lina. >Yah...apa ªjªª boleh.hehehe,cuma mau tanya.blh?"
Allan. > Go on...
Lina. >Apanya yang 'why should I'?
Allan mendesah.want to know ajaaa...Allan tidak langsung menjawab.tapi berfikir mesti menjawab apa.Apa Lina tahu tentang kisah cinta segitiga ini.tentang bizzare love triangle yang menyedihkan ini?kalau tahu ЎAa dari siapa? Rahasia ini hanya antara keluarga Alan ªjªª.bahkan dua orang lainnya yg terlibat tidak saling tau.Baik Kei maupun Vivi.apakah Mama cerita pada Lina tanpa sepengetahuan Vivi.Kalau iya,apa alasan mama menceritakan hal ini? Sekedar curhat mungkin.
" Maaa!" Teriakan Allan mirip suara Bruce dickinson menggema mengagetkan mama yang tengah membuat rajutan.
" Apaan sih,pake acara teriak-teriak segala.kamu pikir mama udah budeg,bolot,tuli,sehingga kamu harus teriak-teriak manggil mama!" Hardik Mama.nyali Allan menciut.Jujur,bagi Allan lebih takut menghadapi kemarahan mama daripada balapan menghadapi Simoncheli.Eh,maaf..Marco Simoncheli udah meninggal ЎAa.
Allan menghampiri mama.
"Ma.." Allan duduk ∂ï samping mama.
"Apaan sih,dari tadi..Ma...Ma...Ma.kayak nggak αϑα kosakata lain.cari kata-kata lain kalau mau ngobrol.kamu kan dulu penulis.masak kosakata kamu cuma,ma...ma...ma!" Mama ngocol.Allan menahan tawa.
" Jadi gini,Ma..hmmmmm," Allan bingung mau memulai.
" Tuh,sejak kapan anak mama kehilangan skill bicara.kamu dulu kayaknya paling pinter deh kalau ngomong.apalagi kalau membela diri.Ruhut Sitompul ªjªª kalah ama kamu"
" Yaelah mama! Bukannya ∂ï dengar dulju.malah ngebandingin Allan ama Bang Ruhut."
" Hah?! Sejak kapan kamu mengangkat kutu loncat itu jadi abangmu.Bang Ruhut...bang ruhut! Lagak loe sok kenal!"
Siti yang kebetulan lewat menahan tawa melihat perdebatan ibu-anak itu.
"Ngapain kamu pringas-pringis?!" Hardik Allan pada siti yag tengah meletakkan teh manis ∂ï meja mama.
"Allan,apa-apaan sih kamu.Mbak siti kan cuma tertawa.
"Hah?! Sejak kapan mama angkat siti jadi 'Mbak Allan.amit-amit deh..."
"Allan,sopan dikit dong.dia kan lebih tua dari kamu!" Hardik mama membela siti.Siti yang ketakutan mendekap baki sambil melirik takut anak majikannya.
" What do you looking for?!" Mata Allan mendelik.siti tidak tahu arti ucapan Allan,tapi tampang Allan membuat siti beringsut pergi ke dapur.
"Udah..udah!Allan,duduk!kamu mau ngomong apa Mama?" Mamanya meletakkan kain rajut dan melepas kacamata.
" Ma,mama ketemu Lina nggak pas Allan ∂ï Salzburg?"
" Menuduh orang sembarangan dapat ∂ï kenakan pasal tiga-tiga delapan Ka u ha pe.tentang perbuatan tidak hmenyenangkan!" Canda mamanya.
" Yeee....mama ngomongnya kayak Bang ruhut deh.sok tau hukum.kalau tidak ЎAa udah.gitu ªjªª repot!" Balas Allan meniru ucapan Almarhum gus dur diakhir kalimatnya.
"Preeekkkk!" Mama tidak mau kalah.juga menirukan celetukan yang sering diucap alm.Gusdur.
" Jadi nggak ngaku nih?"Desak allan.
" Hei Allan! Kamu kecil ∂ï gedein,setelah gede nuduh orang tua yang nggak-nggak!"
" Iye..Ma.Allan percaya."
Allan nyerah dan ngelonyor pergi.
"Tunggu!jd kamu cuma mau tanya itu?"
"Iya ma."
" Emang αϑα apa dengan cinta,eh salah. αϑα apa dengan Lina?"
" Mama ngocol mulu sih,jd nggak fokus pada pertanyaan Allan." Allan duduk lagi." Gini ma,apa Mama cerita tentang Kei ?"
" Tidak.emang lina tau tentang Kei?" Mama balik tanya membuat allan geregetan.
"Mama...Allan tanya,apa mama cerita tentang Kei dalam hidupku pd Lina?" Allan gemas.
" Tidak anakku."
" Kalau tidak ЎAa sudah.berarti Lina nggak tau tentang Kei." Allan lega.Mama menggeleng-gelengkan kepala.perilaku Allan yang aneh kambuh.
" Kamu αϑα main ama anak bos-mu ЎAa?" Tuduh mama dengan mata melotot.
" Mama!apa-apaan sih?!"
"Abisnya kamu kayak orang takut gitu."
"Allan tidak takut kalau Lina tahu tentang Kei mama.Allan hanya takut kalau Lina cerita ke vivi tentang Kei!Paham?!"
Plak!
Sandal jepit melayang kearah muka Allan bagai roket.tapi allan udah kabur duluan.
"Anak muda §ëKã®ÅñG aneh-aneh ªjªª!" Gerutu mama.
Ping!!!
βlackβerry® Alan bergetar.
Lina>kok nggak jawab sih?
Allan>apa yg mesti ∂ķΰ jawab?
Lina > kenapa kamu tulis 'why should I' ∂ï status kamu?
Allan >suka-suka ∂ķΰ.want to know ªjªª!
Lina>Allan!kamu kok gitu sih?udah nggak anggap ∂ķΰ kawan ЎAa?
Allan>hufttt.lin,itu kan cuma status,asal tulis.kenapa sih km serius banget?
Lina> kalau dr tadi km jawab gitu ∂ķΰ juga udah lega.ngapain pakai bertele-tele.segala!
Lina mengakhiri percakapan melalui bbm.
Alla ngerasa biasa ªjªª.namanya juga kawan,sahabat.sekali waktu αϑα clash biasalah.
Tapi tidak begitu dengan Lina.dia ngerasa Allan berubah.setidaknya terhadap dirinya.sejak pulang dari Austria kayaknya Allan lebih cuek.seenaknya.Lina meneteskan Airmata.
"Ehem..." Suara itu berasal dari belakang Lina.suara yang tidak asing.
" Vivi?"
" Kamu abis nangis Lin?" Dahi vivi mengernyit. Vivi tidak tahu,kalau barusan Lina nangis buat cowok vivi.
" Ah nggak,∂ķΰ ngantuk banget,nguap,terus keluar airmata."
" Begitu?"
" He eh," lina mengangguk berusaha untuk tersenyum sambil menatap wajah Vivi dengan seksama.wajah ayu itu kayaknya lebih pantas buat Allan.dari pada dirinya yang notabene lebih tua tiga tahun dari Allan.
" Ngomong-ngomong,darimana kamu lin?" Vivi mengangsurkan coklat merk Mozart pada Lina.
"Oleh-oleh dari Allan,kamu dikasih apa?" Sambung Vivi.
Lina kaget.baru sadar kalau alan tidak membawa secuil 'gift' pun untuk dirinya.
" Kayaknya saya udah makan yang kayak ginian sebulan lalu deh," lina menghibur diri,juga menghibur vivi.tidak tahu kenapa dia jadi ngerasa begitu ∂ï kesampingkan.kenapa dia begitu cemburu?
Lina jadi berfikir,pasti αϑα yang tidak beres.tentang perasaannya kepada Allan.Tapi kenapa baru §ëKã®ÅñG.apa §ëKã®ÅñG Lina udah nggak tulus lagi?
Maksudnya,dulu Lina biasa ªjªª melihat kemesraan mereka berdua,antara Allan dan Vivi.dulu Lina selalu ngasih Advice kalau mereka lagi pada ribut.
Kenapa §ëKã®ÅñG αϑα rasa cemburu yang menyebalkan ini.hufftttt.....
" Lin..." Suara Vivi mengejutkan Lina.
" Pulang yuk.." Lina mentralisir suasana.
Mereka berjalan menyusuri koridor kampus.
Benak Vivi ♏å§iћ dipenuhi pikiran-pikiran aneh. αϑα apa dengan Lina?
" Kamu sehat,Lin?"
" I think so.." Suara lina mirip desahan.
" Need a ride?"
" No.thanks.∂ķΰ ∂ï jemput papa..."
" Oke deh.be fine ЎAa..."
Mereka berpisah ∂ï gerbang kampus.Papa Lina belum nongol.Iseng lina membuka 'Tablet'.sekedar membunuh waktu.Seperti yang lainnya.Halaman pertama yang dibuka social network.
Login.lalu...
∂ï wall-nya αϑα profile Allan habis apdet status.Baru tiga menit lalu.
" I wanna write " I love you" On brick and throw it away to your face to make you know how hurt I was love you.."
Ohh..my God!seru Lina dalam hati.dapat kosakata dari mana lagi nih manusia.kata-katanya seolah tidak pernah habis.sedih,lucu,indah..mix! Coba status ∂ï wall itu!siapa juga bakal geli dibuatnya.
Seharusnya Allan jadi seorang penulis ªjªª.Tapi Allan otaknya encer,kemampuan dia ∂ï bidang teknologi informasi tak diragukan lagi.Tapi kenapa dia justru sibuk dilintasan balap selain bekerja.bukannya sehabis kerja lebih baik nulis daripada ke pusat kebugaran untuk menjaga stamina ∂ï lintasan balap.
Tapi begitulah Allan.sosok yang begitu komplek kehidupannya.inikah yang membuat Lina memiliki perasaan aneh?
Something like love.
Love?
" Lina..."
Lina menoleh.papanya udah berhenti ∂ï depan biji matanya.Bahkan Lina tidak menyadari.
" Iya pa.." Lina beranjak masuk mobil.
" Asyik banget," sindir Papa.
" Iya pa,fesbuk-an.."
" Oo.." Hanya itu yang keluar dari bibir papa.
Lalu suasana hening.mereka sama-sama diam.asyik dengan pikiran maasing-masing diiringi alunan suara Anie Lennox,' whiter shade of pale,'
****
Sesampainya dirumah mereka ∂ï sambut raungan-raungan motor dari garasi yang juga berfungsi sebagai markas team.
αϑα beberapa mekanik yang sibuk 'oprek' motor.diantara mereka αϑα Allan.mengenakan jaket jeans dan celana butut.rambutnya dipangkas pendek.A la Bruce willies.kumisnya mulai tumbuh pendek.Allan sibuk memperhatikan motor besutannya.
" Ehem...statusnya keren," celetuk Lina. Allan terhenyak.
" Hehehe....just status."
" Ingat mantan nih? " Gurau Lina.
" Mantan yg mana?" Dahi Alan mengernyit.
" Lha yg ∂ï status itu?"
" Emang status itu buat mantanku?darimana kamu tau?" Balas Allan.
" I was loved you...she used to be,in your life.siapa lagi coba..." Lina mencubit bahu Allan.
" Nggak harus mantan dong." Sergah Allan.
" So? "
" Bisa juga waktu itu ∂ķΰ naksir orang,mencintai orang.tapi tidak terbalas..." Allan menjelaskan.mata Lina mengerjap.bibirnya tersenyum simpul.Rupanya si badung ini pernah patah hati.Tapi dengan siapa?
" Jadi kamu pernah patah hati.cinta bertepuk sebelah tangan?" Cecar Lina.
" Want to know ªjªª..." Allan menlonyor pergi ke halaman samping.
Rasa kesal Lina oleh kecemburuan mendadap hilang.sebagai gantinya rasa penasaran yang kini membuncah menyelimuti hatinya. Siapakah gerangan dia?
Perasaan sejak duduk ∂ï bangku SMA udah mengenal Allan.Allan duduk ∂ï kelas satu,Lina duduk ∂ï kelas tiga.kebersamaan mereka disekolah itu cuma setahun.selanjutnya Lina sering memergoki Allan memacu motor ∂ï arena balap liar ∂ï kawasan Jl.veteran. ∂ï depan kampus unibraw.sering pula Lina memergoki Allan ∂ï suatu persimpangan jalan nyetir Wrangler hitam-nya.
Selanjutnya secara kebetulan Allan kenal papa Lina,mereka berteman,dan entah bagaimana ceritanya Tau-tau allan membalap untuk Team papanya.
Semua Lina tau.karena ∂ï mata Lina Allan orangnya cukup terbuka.
Kurun waktu perkenalan mereka Lina juga tau,dgn siapa saja Allan dekat,berteman,atau pacaran.
Tapi tentang cerita Allan patah hati?
Hmmmmm?
Lina mencoba mengingat-ingat. 'When it'.who'ƨ̃ made him broken heart? Semua ♏å§iћ teka-teki.
" Al..."
" αϑα apa sayang?"
" Ih sayang,ntar αϑα yang cemburu lho!" Lina mencubit Allan.
" Gimana sih rasanya patah hati?" Pancing Lina.
" Yeee...itu lagi,itu lagi.emang kamu belum pernah ngerasain? "
" Sudah, tapi lupa.."
" Kamu ingat rasanya mencintai?"
" Kalo itu sih ingat."
" How?"
" Hmmm...gimana ЎAa.tapi yang jelas debaran hati ini beda dengan kondisi normal." Jelas Lina.
" Nah,patah hati beda tipis dengan saat kamu mencintai.debaran hatimu abnormal juga.kegelisahanmu meningkat juga.tapi kalau patah hati kamu rasanya pengin nangis mulu.kalau jatuh cinta kan penginnya ketawa mulu.you got it?"
" Ih...pake inglis segala!" Lina tersenyum menatap Allan.
Beberapa mekanik pamitan pulang.membuat lina urung mengucapkan sesuatu.
" Berapa kali kamu patah hati?"
" Hmmm...maksudmu patah hati yang seperti ∂ķΰ tulis ∂ï status FaceBook™ tadi?"
" Iya,emang beda ama patah hati yang lain?"
"Hmmm...kl yang itu cuma sekali.kalau karena putus pacaran ЎAa berkali-kali.kenapa?soalnya ∂ķΰ patah hatinya karena ∂ķΰ naksir berat,cinta berat,tapi dia masa bodoh.dia cuek,pura-pura tidak tau.tinggallah ∂ķΰ merana sendiri menyimpan rasa itu,dan membuat hatiku hancur.jujur,∂ķΰ benci telah mencintainya.jujur,∂ķΰ sakit mencintainya," mata Allan menerawang.Lina tertegun mendengarnya. αϑα sedikit girang dihatinya bisa mengorek salah satu rahasia Allan lagi.
Entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi pengin tahu banyak hal tentang Allan.Walau hatinya girang,tapi Lina pura-pura ikut sedih.satu hal lagi,Lina amat mengagumi cara bicara Allan tadi.
" I hate, I was loved her.." Gumam Allan seorang diri.
" Yang sudah ЎAa sudah.." Timpal Lina pelan.tiba-tiba Lina pengin menggenggam jemari Allan.Allan tergugu...Allan tidak tahu harus berbuat apa,menepis,atau membalas genggaman Lina.
But..kling!
Safe by the ring!
βlackβerry® Allan berdenting.suara messenger...
Vivi > Honey...
Allan>hmmmm....
Vivi> Where are you...
Allan> ∂ï garage...abis setting motor.nih αϑα lina disini..
Vivi > ÕOOOº°˚ ˚°ººOº :O ЎAa udah.udah mam blm? Kl sempet ntar ke rumah ЎAa.tadi mami masak enak lho...okay?muuachhhh...
Allan >siapppppppp!
Allan menutup percakapan." Ehemmm!" Lina mendehem.
" Dari vivi.she'ƨ̃ like my savior..." Allan tersenyum aneh.
Tinggalah Lina menyimpan cemburu,entah kenapa,untuk kesekian kali rasa itu αϑα .
" Lin...∂ķΰ pamit ЎAa.papamu kayaknya lagi sibuk didalam,jadi sampein salamku ªjªª..." Allan mengenakan jaket jeansnya.dan..brummmm,wrangler hitam itu menderum meninggalkan Lina seorang diri.
****
Vivi sibuk membersihkan wajahnya ketika Allan datang.nggak aneh lagi,tiap kali Allan datang αϑα yang ribut dengan gonggonannya.Snowy.anjing spanil peliharaan vivi.seolah dia tau kalau yang datang sang pujaan hati majikannya.
" Honey..." Tebak vivi,walau udah tau tapi sekedar pengin mastiin.
" Nguikkk...nguikkkkk.."
" Ih...apaan sih,emang kamu mau jadi monyet?"
" Kalau tetep milikmu ∂ķΰ rela jadi apa ªjªª!" Ledek Allan.
" Hehehehe...so sweet,tunggu ЎAa.∂ķΰ rapiin susu pembersih.kamu udah laper? "
" Belum.anyway,mana nyokap?"
" Tau.kayaknya tadi pamit mau beli kaset Xbox.."
" Hah? Kaset Xbox?buat siapa?"
" ЎAa buat merekalah! Buat bokap ama nyokap..."
" Hah!? Yang bener?!"
" ЎAa bener lah!"
" Mereka main Xbox?"
" So,apanya yang aneh?ingat,masa kecil mereka susah banget.jangankan buat main Xbox.buat makan ªjªª gak αϑα .lagian,masa kecil bokap-nyokap mana αϑα video game..."
" Terlalu!"
" Hush!"
Allan pengin ngakak.tapi ♏å§iћ αϑα rasa hormat terhadap orang tua vivi,jadi diurungkan niatnya.
Setelah berbenah,mereka menuju ruang makan.bau sup daging membangkitkan selera Allan...
" Yummy!meat soup!"
"Eittt!cuci tangan dulu sono.."
Tak sengaja Alan melewati ruang tengah.Demi melihat 'pc tablet' vivi ♏å§iћ menyala,Alan menghentikan langkah.penasaran Dilongoknya gadget bikinan Apple yg fenomenal itu.
Hmmmm....fesbuk lagi,fesbuk lagi.
Tapi yg lebih mengejutkan Alan, ∂ï log FaceBook™ chat αϑα obrolan Vivi dengan seseorang.mata Alan mengernyit.
Hmmmm....mulai main gila loe ЎAa.sebenernya vivi nggak main gila.tapi lagi chat ama Andrew yang memang naksir berat ama vivi.Andrew kini belajar ∂ï Madison.
Alan lesu.tapi untuk menyakan ke vivi Alan ragu.dia tak ingin memulai pertengkaran lagi dengan gadisnya.bagaimanapun jg,mereka baru baikan.
Alan menuju meja makan.
Vivi tengah menyiapkan makanan.
"Babe,nasinya segini cukup?" Vivi menyodorkan piring yg terisi nasi.
" Kurangin.." Jawab Alan dengan suara datar.hatinya dipenuhi rasa cemburu.
Vivi mengurangi nasi," segini?"
"Terlalu banyak."
Vivi mengernyit," Are you okay?"
" I'm fine," Alan mengelap dahinya dengan tisyu.
" Kok mam-nya dikit banget?kamu kan paling doyan sup daging.."
" αϑα saatnya kita mengurangi hal2 yang kita sukai,self control," tandas Alan.
Mereka makan berdua.Alan makan tanpa berucap satu patah katapun.diam2 vivi mengamati.Alan murung.pasti αϑα yang nggak beres...
" Kamu kenapa sih?"
" Nothing."
"Hey...kamu udah sebulan ∂ï Indo.pakai bahasa indonesia ªjªª deh!" Lama2 vivi kesel dibuatnya.
" Nah,kamu yg kenapa?! Bukannya biasanya ∂ķΰ emang gini!" Nada suara Alan meninggi.
Suasana tegang.
" Fine...calm down...calm down.∂ķΰ tanya baik2 §ëKã®ÅñG ye,tolong kamu jawab dengan jujur.jangan αϑα yang kamu sembunyikan.semua demi kita...apa yang kamu pikirkan?" Mata vivi menatap tajam kearah Alan.yg ditatap balas menatap.keduanya berusaha saling mencari kejujuran.
" Look at your i-Pad..."
Vivi menghambur ke arah I-Padnya berada.Ya Tuhan!percakapannya dengan Andrew belum ditutup.Buru-buru Vivi menyudahi.Dan akun facebook Andrew pun di block.
Ketika Vivi keluar Alan sudah menghilang dan menyisakan debu di halaman rumahnya
Sementara dalam perjalanan Alan menerima e-mail dari Kei melalui blackberry-nya.
" I'll be there next month.I wish you will be side me..."
Mata Alan nanar.hatinya hancur.ngerasa dikhianati vivi.Alan berjalan tak tentu arah.destination anywhere...
*****
Ribuan mil dari kota Apel..
" Are you sure,Kei?" Ucap juan tenang.
" Yes I'm!" Ucap kei
" Saya hanya pengin mastiin,jangan hancurkan hatinya.Alan udah terlalu menderita."
Juan meninggalkan kei seorang diri ∂ï Mozart square..
Kei mencoba menghubungi Alan via bbm.
Kei >PING!!
Alan>yeah?
Kei > what are you doing?
Alan >I'm driving.chat me later...
Kei mendesah.dengan siapakah Alan §ëKã®ÅñG?adakah orang lain selain dirinya? Adakah yang membuat alan bahagia selain dirinya?
Kei mencoba kontak Alan lagi..
Kei > who'ƨ̃ beside you?
Alan yang tengah berhenti ∂ï persimpangan jalan menyempatkan membalas...
Alan> noone,why?
Kei >nothing.just wanna know...;)
Alan tersenyum simpul.kenapa dia baru menyadari §ëKã®ÅñG,bahwa Kei demikian manis?kenapa Alan baru menyadari §ëKã®ÅñG,bahwa Kei nggak kalah,dalam segala hal,dibanding vivi?
Alan>okay,I'm on the way to go home.I'll call you when I'm home..
Kei >call me? Are you crazy?that's international call?
Alan >I know...but I think its normal.I miss you...muuachhh
∂ï seberang sana kei tersenyum sendiri.
∂ï balakang Alan terlihat vivi menyusul.berkali-kali vivi membunyikan klakson.Alan berusaha mempercepat laju mobilnya.tapi mobil vivi yang lebih kecil dan lincah berhasil mendahului dan berhenti tepat ∂ï depan Alan.
" Alan,dengar dulu!"
" Shut the fuck up!!"
" Kamu salah paham!"
" Masa bodoh.∂ķΰ nggak peduli.." Alan tetap ∂ï mobil,vivi menghampiri..
" Dengar ЎAa,asal kamu tau,pas kamu ∂ï Salzburg,Andrew datang..."
" Bagus! Go on...teruskan.I'm noone!"
" Dengar dulu!"
" Apa yang mesti ∂ķΰ dengar? Cerita cinta kalian?"
" Saya gak peduliin dia,karena saya ♏å§iћ pengin kamu balik!"
Alan tak peduli lagi.Alan tancap gas.vivi berusaha mengejar.tapi dia berfikir,sia-sia.gak αϑα gunanya memberi penjelasan org yg lagi panas.yang αϑα malah pertengkaran,dan pertengkaran lagi.
Vivi pulang dengan murung.sesampainya ∂ï rumah account andrew bener-bener ∂ï block dari friendlist-nya.
Dia kesal ama bekas teman SMA-nya itu," you just a dick in my life!" Pekik vivi kesal,seorang diri.kayak orang gila.
" Vivi,kl ngomong yg baik DÕooº°˚˚°ºng...lagian kenapa lagi?berantem lagi?" Tegur mamanya.
" Gara-gara andrew nih ma,semua jd berantakan..." Vivi terisak.
"Udah,nanti juga baikan.Alan kl kesal hanya sesaat.dia sayang kamu...mungkin dia capek atau gimana..."
Mama menghibur...
" Tapi vivi nggak tega lihat Alan sakit hati kayak tadi.dia kayak terluka olehnya ma!"
" Emang knpa?"
" Pas alan mau cuci tangan Alan liat i-pad,dan liat percakapan vivi ama andrew.pas itulah andrew nulis 'babe..' Jadinya alan kesel.mama kan tau kl Alan pencemburu.."
" ЎAa udah vivi minta maaf," saran mama.
" Udah,tapi kayaknya dia ♏å§iћ panas."
"Biasanya sih,seperti yg udah2,kamu tuh bukannya minta maaf.tapi kamu lebih suka membela diri,suka mencari pembenaran.iya nggak?" Sindir si mama tersenyum simpul.
Vivi sadar.mukanya merona.mama menyodorkan tisyu untuk mengusap air mata vivi.
"Iya sih ma...vivi td lupa minta maaf."
" Tuh kan.mama tuh apal ama kamu.mama udah mengenalmu dua puluh tiga tahun yang lalu.tapi vivi?mengenal mama nggak?"
" Ih mama!" Vivi mencubit mamanya.sedihnya sirna walau bukan kalimat penghiburan yg disampein mama.
∂ï rumah Alan..
Alan lagi sibuk be be em- an.sebentar2 ketawa sendiri.nyokapnya sampe heran.
" Lagi seneng nih yeee.."
Alan cuek.tak peduli.karena emang gak denger.lha wong kuping-nya ditutup pake headset.sambil denger lagu cinta jadul.lagu2 air supply...
"...I was so lonely without you,I was so cold just like a statue.."
Mama yg ngerasa ∂ï cuekin mendelik.
"Hoiiii...ngapain ªjªª sih loe!" Pekik mama ∂ï kuping Alan.
Alan blingsatan.
" Apa-apaan sih ma?" Sungut alan.
" Ahahahhahahaha...! " Mama terkekeh.
"Yah...malah ngakak kayak mak lampir."
" Apa kamu bilang?! Mulai bengal loe ye?" Mama menjewer kuping Alan.alan kelojotan.tak sadar alan naruh blackberry-nya.mama yang sedari tadi curiga langsung main comot ªjªª.nge-cek percakapan Alan.
Mata mama mendelik.tenggorokannya serasa kering.
" Kamu ngobrol ama kei?dari tadi itu? Lihat isi obrolannya?!" Mama keheranan.
" Ma..." Alan memberi pengertian.
" Mau alasan apalagi?"
" Kayaknya Alan sudah menentukan pilihan.Vivi udah tidak setia.td alan memergoki dia chat ama cowok lain.mesra banget. Dan vivi ngaku,waktu alan ∂ï Salzburg vivi αϑα ketemu ama cowok itu.Alan gak mau digituin...saya rasa hanya Kei-lah yg bisa ∂ï percaya diantara ketiganya" kilah Alan.
" Hah?! Ketiga-nya?!lihat,betapa egoisnya kamu!vivi ketemu ama teman chat ªjªª km cemburu buta.sedangkan kamu punya 3 pilihan cewek lain.kamu jgn niru2 bapakmu ЎAa!suka mempermainkan wanita!" Mama kini bener2 marah.matanya mendelik bagai tukang sihir.
" Mama tenang dulu DÕooº°˚˚°ºng...vivi tuh bukan ketemu teman chat biasa.cowok itu tuh udah naksir vivi sejak mereka SMA.dan Alan selama ini bukan berhubungan dgn 3 cewek sekaligus.tapi menjadikan yg kedua dan ketiga sebagai Alternatif.seperti tombol komputer,kl deadlock.tinggal pencet Alt.nah,kl ♏å§iћ buntu.pencet Esc,alias escape,alias kabur." Alan coba ngocol.
" Tidak,mama mau tanya serius.kamu punya dua alternatif lagi selain vivi.yg pertama Kei,satu-nya siapa?"
" Rahasia..." Goda Alan.
" Awas loe ye,jgn sampe main gila dan menyakiti hati wanita.abis kamu kl mama tau!" Mama bersungut2 pergi.Alan garuk2 kepala.mungkin mama salah satu korban yg pernah sakit hati karena perceraian,jd Alan bisa maklum.
" I love you mom..." Desis alan sambil merebahkan kepala ∂ï sofa.
****
Sebulan Kemudia
Alan membaca jadwal penerbangan yg akan mendarat.matanya memelototi setiap jadwal Lufthansa.
" Delayed...on time,delayed..." Gumam Alan.
Hufttt....
Alan duduk ∂ï tangga turun bandara.tak dihiraukannya lalu_lalang pengnjung bandara yg seolah melangkahinya.Alan kipas-kipas...
"Lagian,kenapa sih mesti Landing ∂ï jakarta.." Gerutu Alan.
Mungkin Kei taunya bahwa indonesia itu Jakarta.maklum,selama hidupnya baru kali ini Kei akan menginjakkan kaki ∂ï negeri yg sering ∂ï dengar kacau.
Duk...
Kaki Alan seperti ∂ï tendang. αϑα yg tersandung kakinya yg ∂ï selonjorkan.Alan terkesiap.Apa lagi ketika wajahnya mendongak.
Mulutnya pengin ngucap sesuatu,tapi seolah tersekat.diurungkannya suara keluar dari tenggorokannya.yang barusan nendang kakinya pun tak kalah kaget.
"Al!?"
Alan membuang muka jengah.
"Loe lagi,loe lagi! " Alan kesal.
" Kamu kok gitu sih?! Masalah kita belum selesai!"
" It'ƨ̃ over!gak αϑα yang perlu diomongin lagi..." Alan bersiap-siap beranjak.
Tapi vivi meraih pundak Alan," bahkan kamu tidak menjelaskan kenapa kamu sampai ∂ï jakarta,dan untuk apa kamu kesini?!"
" Kamu pikir kamu bener?kamu pikir kamu pergi ke jakarta tanpa bilang2 itu bener,sedangkan kamu mempertanyakan keberdaanku..."
" Ooo...jadi kamu lupa,ketika ∂ķΰ pengin ngomong kamu malah pergi,nggak mau mendengar penjelasanku!"
" Shut the fuck up,bastard!" Ucap Alan sembari menepis tangan vivi dan berlari menuju pintu Arrival.
Vivi yang tidak ingin ketinggalan pesawat membiarkan Alan pergi.
Hatinya hancur mendengar Alan berucap kasar pada dirinya.
Satu-satunya yg bisa dilakukannya hanya menghubungi Alan melalu ponsel.
Tapi Alan tidak mau mengangkat telepon.
Vivi memutuskan menghubungi lewat βlackβerry® messenger.
Vivi> It'ƨ̃ fine,you hurt me,it'ƨ̃ fine you leave me.tapi ∂ķΰ pengin alasan yang tepat..
Alan> pikir ªjªª sendiri,pakai otak,jangan pakai dengkul!
Duhhhh!
Vivi merintih dalam hati.inikah Alan yang dulu ∂ï kenalnya sangat lembut'ini semua berubah.
Vivi> Okay!okay...∂ķΰ tau kamu cemburu!tapi kenapa kamu nggak pernah mendengar penjelasanku! Kenapa kamu egois!
Alan > oo...gitu ЎAa,∂ķΰ egois?! Kamu pikir apa yang kamu lakukan?kamu pikir ∂ķΰ pernah melakukan hal yg kayak kamu lakukan!
Tulis alan kesal.tiba2 hatinya berucap ; C'mon man! Kamu nggak bener2 amat jadi manusia! Kamu melakukan hal yg lebih parah dari yg dilakukan vivi...
Tapi dasar cowok,dia tetap ªjªª merasa menang telah melakukan 'serangan' terhadap cewek yg amat mengasihinya itu.
Vivi yang sesenggukan mematikan gadgetnya.pesawatnya segera berangkat.
Tinggal Alan yang tercenung.mencerna semua yang barusan diucapkan kepada vivi.tiba-tiba dia sadar bahwa dirinya memang egois...
Alan sampai lupa bahwa jadwal penerbangan Kei udah landing.kei celingukan.mana dia belum mengaktikan βlackβerry® lagi.
Tiba2 mata tertumbuk pada cowok yang lagi bersandar ∂ï kursi ruang tunggu bandara.
Kei tersenyum
Buru-buru dia mengaktifkan blackberrynya.tapi agak memakan waktu.belum lagi gadget itu harus register pada jaringan sini dari jaringan semula.
" Shitt!" Maki kei yg tak sadar ternyata udah berjalan pelan ∂ï belakang Alan.
Alan menoleh," hey!"
Kei terhenyak,tak bisa menahan tawa.
Alan membuka bahunya.mereka berpelukan kayak teletubies.hihihih..
***
Alan 'membawa' pulang Kei ke kota apel.nyokapnya nggak bisa ngomong apa2.vivi yg digadang2 untuk menjadi pendamping hidup Alan,tapi yg bersangkutan malah membawa barang impor.Merk Jepang,tapi ∂ï rakit ∂ï Austria.
Kok?
Lha iya toh.Kei orang jepang,tapi lahir dan besar ∂ï Salzburg.hidup tetap dengan budaya Jepang ∂ï tengah2 benua eropa.
Seperti halnya honda accord,atau toyota camry ∂ï amerika.walau merk Jepang toh tumbuh dan 'besar' ∂ï negeri paman sam.
Mama geleng-geleng kepala menyaksikan ulah anaknya yang,bahkan,menyiapkan kamar dan membersihkannya untuk ∂ï tempati Kei selama ∂ï indonesia.
Tak jelas misi Kei ke sini,ke indonesia.
Tapi ngomong ke mama Alan sih karena pengin tau banyak tentang indonesia.Kei bilang banyak dengar cerita dari Alan tentang indo.
" Indonesia,tanah air beta..pusaka abadi nan jaya..." Nyokap nyanyi lagu kebangsaan untuk nyindir.mata Alan melotot.grrrrr...
" Suara mamamu bagus," kei yg tidak sadar tengah disindir melontarkan pujian.
" Oh jelas, ∂ï gereja mama memimpin praise and worship..." Alan melirik nyokap yg mukanya merah.
" O ЎAa?! Pretty nice!" Mata kei berbinar.
Tapi mama yg tersindir uring-uringan.
" Mau nyubit, harus mau ∂ï cubit dong,ma.lagian,apa sih salah yayangku,hingga mama nggak suka dia?" Protes alan setelah kei masuk kamar dan tertidur.
Alan menarik tangan mama keluar.
"Ngajak fight nih bocah," ucap mamanya dalam hati yg geregetan.
" Ma!mama kenapa sih?mama tau,dia tidak lebih buruk dari vivi.secara apapun! Dia lulusan S2 dari jerman.pintar kan.dia juga cantik,sopan...masalah kecantikan juga.liat ma,vivi kalau ketawa seperti orang terpejam.Kei matanya belo dan indah.cantik bukan?! So what mom?"
"Alan! Berani kamu kotbah dihadapan mama ЎAa?"
Alan terduduk,diam.bingung,tidak tau harus ngomong apa.dia merasa berdosa melawan mama,walau sekedar ucapan..
" Baiklah,apa maunya mama? ∂ķΰ balik sama vivi gitu?"
"Menurutmu?"
" Enough! Vivi udah berkhianat,dan saya capek kayak gini terus.berantem dan terus berantem.sungguh sakit mencintainya.." Airmataà Alan hampir jatuh.tapi gengsi doongggg!
Masak jagoan nangis.Tapi bukan karena disakiti,nggak seberapa kok kl sakit segitu ªjªª.sakit hati akibat ulah Vivi hanya sesaat.dan sebenernya toh Alan sadar,bahwa Vivi nggak αϑα apa2 dengan Andrew.buktinya ketika Alan cek account FaceBook™ vivi,tidak αϑα nama andrew disitu.dan ketika Alan membobol account vivi,ternyata andrew malah αϑα ∂ï daftar hitam alias blacklist vivi.
Bukan,sama sekali bukan itu yang menyebabkan Alan hampir nangis.
Tapi...
Alan telah berkali-kali ngata-ngatain vivi dengan kata kasar dan tidak layak ∂ï dengar.
Sungguh!Alan menyesal luar biasa dan tidak tahu harus dengan apa menyatakan penyesalannya.
Bagi Alan,vivi tidak layak menerima hidup Alan yang terlalu rumit.bagi Alan,dengan cara menyakiti vivi-lah semua akan lebih baik.dengan cara itu Alan berharap vivi membencinya dan tidak akan berharap lebih dari Alan.
Satu hal lagi.
Dalam hal ini,rasanya Kei lebih 'kuat' daripada Vivi.Kei lebih matang dalam banyak hal.
Bagi Alan,mencintai Vivi adalah hal yang memang sangat menyakitkan karena cepat atau lambat,vivi akan tersakiti dengan gaya hidup Alan.
" Al..." Mama membuyarkan lamunan Alan.
" ЎAa mom?"
Mama tidak bisa berucap banyak.dia tau pasti apa yang dipikirkan anak badungnya itu. ∂ï peluk,ЎAa anak yang selama ini selalu menjadi biang kerok itu.
" Don't you cry my son..." Mama meneteskan airmata.
Alan mengangguk.
Alan berangsur kedalam.masuk kamar.pandangannya menerawang.dia mengingat-ingat segala hal yang telah ∂ï perbuat bersama vivi.sebentar lagi akan tinggal kenangan...dan kenangan.

"Udah bangun? " Mata alan menatap kei berbinar.
" He eh,give me several minutes..."
" What?"
" ∂ķΰ mau mandi..." Kei mengerling sambil tersenyum manisss
Oh my God!hanya cowok idiot ªjªª yang menolak kehadiran Kei.
" Wow!kayaknya dulu αϑα team F1 asal Jepang tapi bermarkas ∂ï Cologne! Saya rasa begitulah perumpamaan gadis barumu ini.can't waiting for your present to clubbing join us!" Komentar Tian,salah satu sahabat Alan lewat bbm.
" Keren mannnn! Ayo dong,show her of to us.kita bakal kedatangan bintang tamu istimewa!sssttt...apa dia kenal miyabi?!" Yang kirim bbm barusan Udin.teman Alan yang otaknya selalu ∂ï penuhi bintang adult Video.
Alan cekikikan membaca komentar teman-temannya ketika Alan mengirimkan gambar cewek baru-nya.
***
Siang itu Allan membawa Kei jalan-jalan.Bener-bener jalan,bukan naik angkot dan sebagainya.Berdua mereka jalan kaki menyusuri Kota kecil Nan Asri.
Berkali-kali Kei melihat pemandangan yang tidak pernah ditemuinya.
Seperti ketika di persimpangan jalan,di sebuah traficlight,bahasa ndesonya ; lampu merah!Kei melihat beberapa anak kecil,usia 5 sampai 6 tahun,sedang menyanyi asal-asalan,diiringi alat musik yang terbuat dari tutup botol.
" Al,mereka sedang apa?!"
Alan yang saat itu melirik cewek seksi berdandan menor ala penyanyi dangdut sontak kaget!
" Apaan sih?!"
"Itu tuh,anak-anak itu!" Kei menunjuk musisi cilik yang sedang menggelar 'konser' kecil-kecilan,disaksikan pandangan prihatin beberapa pengguna jalan,dengan 'harga tiket' gopek,alias lima ratus rupiah.itupun kalau relaaa!
" Oo...mereka sedang nyari duit.sedang bekerja!" Alan berusaha menutupi sisi bobrok negeri tercintanya.
" Bekerja?! Nggak salah?orang tua mereka kemana?"
Alan berusaha menarik tangan kei untuk jalan lagi.tapi yang bersangkutan bergeming.terheran-heran!
" Wait...put your hand off!" Kei yang penasaran mengabadikan moment yang menurutnya menggugah rasa prihatin itu.
Jepret!
Suara kamera SLR menandai bahwa sebentar lagi pemandangan memalukan akan tersiar,akan disaksikan seluruh penduduk bumi.karena Kei akan upload ke redaksi sebuah majalah terkemuka di Jerman,tempat Kei bekerja sebagai koresponden.
Sebuah pemandangan yang akan mengungkap kebobrokan orang tua dari sebuah keluarga yang krisis moral dan hidup di negara yang korup,kacau,serta penuh carut cemarut oleh kebobrokan moral para elit politik dan penguasa!
Alan mendesah.
" Son!" Pekik kei pada si mungil yang tengah menyanyi,menunggu belas kasih seorang pengguna yang duduk manis di sebuah Mobil buatan Jerman.Lagak si Tuan Bak Der Kaizer.
Tampang orang itu tampak culas.Alan akhirnya ikut memperhatikan adegan itu.
'Der Kaizer' menyodorkan selembar sepuluh ribuan.Lagaknya kayak Om Senang.
Cuihhh!
Pasti uang hasil korupsi!tuduh Alan dalam hati.hanya dalam hati.takut 'der kaizer' mendengarnya.
" Come here Son!" Pekik Kei lebih kencang.
" Ngapain sih panggil-panggil?" Alan memasang wajah tak senang.Kei mendelik.
" Kamu kayaknya tidak punya rasa belas kasihan ♈åª ?kamu berjalan tak peduli disamping bocah kecil yang menderita!"
" Kei!mereka udah diajarkan kayak gitu.mereka udah diorganisir,dikondisikan seperti itu,untuk kepentingam segelintir orang yang tak bertanggung jawab.." Alam berargumen.
" Biarkan aku memberi sedikit rezeki-ku untuk mereka,please.somehow,their're just an object.." Kei menatap mata Alan.
Alan makin kagum pada Kei.udah cantik,pintar,berhati mulia pula.alamakkkk!alangkah bangganya nyokap kalau tahu siapa Kei sebenernya.
Ucapan Alan hanya dalam hati,takut yang bersangkutan ge er.
Hehehehehe...just intermezo coyy...
Oke,kita lanjut...
Anak kecil itu memalingkan wajah.mukanya berseri!melihat ª∂a̲̅ yang memperhatikan dirinya.mungkin perhatian sesuatu yang mahal bagi mereka.semahal susu pertumbuhan yang seharusnya masih mereka konsumsi.
Kei menampakkan wajah bahagia ketika anak itu mendekat.
" ª∂a̲̅ apa mbak?"
Kei menoleh ke arah alan,mengisyaratkan ketidaktahuan.
" He said,'what's a matter.."
" I have something for you,here..for your meal,and here.." Kei mengangsurkan biskuit dan selembar limapuluh ribuan.
Duhhhh!
ALan menepuk jidat menyesalkan 'kebodohan' pacarnya.lha kalau yang lainnya ikut menyerbu meminta duit juga bagaimana.itu kan ª∂a̲̅ lima orang anak.
Masak ♈åª dua ratus lima puluh ribu hanya untuk pengemis!
"Rek..rek,di dum sing roto ambek konco-konco e yo Le.Arek siji cemban!" Teriak Alan pakai bahasa jawa yang medok.Ndesooo!!
Wajah kei makin berseri.di re-check lagi hasil jepretannya.
"Lihat,cahayanya begitu natural! " Seru kei melihat foto anak-anak kecil yang dibias sinar matahari senja.
Kei buru-buru upload foto itu.
'One day in a crossroad'.
Begitu judul foto itu.sekelompok anak kecil,kere,berdiri disamping mobil mewah der kaizer,ditimpa cahaya senja.
Keesokan harinya foto itu benar-benar menjadi picture of the month.foto terbaik bulan ini versi sebuah majalah online Jerman berbahasa inggris.
Kei terpekik senang ketika menerima be be em dari redaksi,bahwa dia berhak mendapatkan beberapa ratus Euro atas penghargaan fotonya yang benar_benar indah.
Indah?!
Bah!
Kebobrokan negeriku dianggap satu keindahan!
Ucap Alan kesal.
Kali ini kalimat itu bener-bener terucap.
Alan yang sedang nongkrong di kantin kampus sambil melototin tablet Androidnya.Lina menowel pundaknya.
"Hey! Ngemeng sendiri kayak orang kentir!"
" Ini nih Lin..." Alan menunjukkan website majalah berbahasa Inggris itu,lina menyambar Tablet Alan.
" Ini kan di perempatan Alun-alun Ïϔά,disamping gereja itu kan.siapa jurnalistnya? Kamu?"
Lina menyelidik.
"Somebody Else,not me," alan mengutip lagu duran-duran.
"Who?"
" My girl."
" Vivi?"
"No!somebody else!"
Lina hampir tersedak!
"Jadi kalian bener-bener udahan?"
" Aku menyudahinya kebersamaanku dengan Vivi,dan meneruskan dengan yang lain.yang selama ini tertunda.." Alan menjelaskan.
Lina menggeleng-gelengkan kepala tidak percaya.
" Kamu tega banget ya Al..gak nyangka ϑếçђ kamu bakal sekejam itu!" Lina menahan Emosi.
" Kamu jangan berucap sembarangan.lihat diri kamu,apa kamu tidak tahu,kalau sebelumnya sebenernya aku menyimpan rasa terhadapmu,tapi kamu nggak menggubris!lalu aku mencari pelampiasan,agar aku bisa melupakan kamu.hanya sebagai pembiasan,agar rasaku terhadapmu mati,agar rasa terhadapmu tak tumbuh lagi.." Alan terengah-engah.manahan emosi.
Lina menatap mata Alan nanar.
" Asal kamu tau..." Alan melanjutkan," status yang di facebook waktu itu buat kamu."
" Which one?"
" I wanna write ' i love you'on brick,and throw it away to your face,to make you know how hurt i was loved you..." Alan menjelaskan sambil melangkah pergi.Lia menggeleng-geleng tidak mengerti.Ternyata banyak misteri dalam hidup si badung yang selama ini belum terungkap.
Dan itu menyangkut dirinya,menyangkut Vivi,serta beberapa kahidupan Alan yang sangat complicated.
Di sudut lain,tanpa sepengetahuan mereka Vivi menyimpan tangis.
Epilog:
Alan melanjutkan kisah cintanya bersama Kei,sampai ke jenjang pernikahan beberapa bulan kemudian
Label:

Post a Comment

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget