Hanya tulisan Retjeh...

Jalur Mudik bagian pertama : Cipali

Ulasan Jalur mudik

Dengan Toyota Fortuner VnTurbo, Kecepatan 160km/jam masih enteng di Tol Cipali. But, don't do it!

Kalau biasanya orang review barang konsumsi macam handphone, laptop, mobil dan lain-lain, maka kali ini saya akan review Tol Cipali (Cikopo-Palimanan)
Tol Cipali adalah sebagai bagian dari Tol Trans Jawa dengan Total jarak 653km. Pada seksi Cipali sendiri jaraknya dari ujung ke ujung adalah 116km.
Saya hanya akan mereview Tol Cipali, dari mulai keluar Cikopo Sampai Palimanan, sedangkan Pejagan yang merupakan pintu keluar Kanci tak akan saya bahas.
Sama kayak pada umumnya jalan Tol di Indonesia, permukaan Tol Cipali ini kombinasi Aspal dan beton yang tak begitu halus. Tapi yang saya sayangkan adalah minimnya lampu penerangan, bahkan hanya beberapa ruas saja yang dilengkapi pagar pembatas.
Saya masuk  pukul 22.00 malam, sudah disuguhi tantangan yang samar-samar bahayanya.
Pertama tidak ada peringatan bahwa ada lubang di beberapa ruasnya. Ketika kita asyik injak pedal gas, tahu-tahu di depan mata ada lubang menganga. Hiyyyy...tak bisa saya bayangkan seandainya kita bawa mobil dengan ground clearance rendah, alangkah tersiksanya.
Tantangan yang sebenernya adalah diri kita sendiri. Ya, nafsu kita...

Sering kali kita-kita ini para manusia celaka karena nafsu. Dan di Tol Cipali ini kita akan selalu tergoda menginjak pedal gas dalam-dalam. Kapan lagi disuguhi jalanan lurus dan lengang sepanjang 116 km.
Bejek habisss...
Celakanya sering kali ada pengemudi tolol yang nyawanya terenggut karena kecerobohannya. Mendahului kendaraan lain lewat bahu jalan. Tercatat beberapa kecelakaan di tol ini selalu merenggut nyawa. Bahkan pernah satu ketika sebuah minibus berpenumpang 12  orang melaju dengan kecepatan 120km/jam yang melewati bahu jalan menghantam truk tangki yang sedang parkir.
Sontak malaikat jibril menjemput kedua-belas orang itu.
Anehnya...orang Indonesia ini, selalu mengait-ngaitkan dengan mistik. Katanya Tol Cipali minta tumbal. Kasihan setan, selalu disalahkan oleh manusia pada setiap manusia melakukan kelalaian yang mengakibatkan celaka dengan korban nyawa.
Lalu gimana cara menaklukkan tantangan?
Gampang saja, taklukan dulu nafsu. Itu jalan raya umum, bukan sirkuit. Permukaannya pun cenderung nggak halus.
Kedua, kenali karakter kendaraan sampean. Di medan kayak gini paling enak mengemudikan kendaraan Cross Over atau SUV. Dengan begitu, lubang-lubang jalanan yang tadi saya sebutkan hanya akan jadi pengusir kantuk sampean yang biasanya menyerang saat kebosanan datang.

Ketiga, rilex saja. Sebelum melibas jalan, persiapkan mental sesantai mungkin. Sambil dengar musik, jalan sedang dengan kecepatan 90-100 km /jam. Ambil ruas tengah. Karena ruas kanan hanya untuk mendahului, dan ruas kiri(bahu jalan) untuk kendaraan darurat.
Kalau ruas hatiku? Untuk kamuu....iya kamuu . Udah ahhh jangan becanda mulu.
Keempat, jangan paksa kondisi tubuh atau kendaraan. Apabila ngantuk, ada rest area. Sampean bisa mampir sambil merem sejenak dan ngopi sesudahnya..Syukur-syukur kalau di rest area ketemu makhluk manis...kalau sekiranya kendaraan sampean mengalami masalah, segera menepi, nyalakan lampu hazard.
O ya, berdasarkan pengalaman saya, melaju dengan Big SUV pada kecepatan 130km/jam kayak nggak berasa apa-apa. Tahu-tahu kalau ada obyek di depan kita berasa cepat banget mendekati obyek itu.
Kalau Anda kearah pantura Jateng, maka selepas palimanan akan masuk ruas Tol kanci dan keluar Pejagan, Brebes. (Brebes Exit)
'Arena' yang disuguhkan di Kanci gak jauh beda. Tetap waspada.
Ada dua 'Nga' yang selalu menjadi penyebab celaka.
Pertama Ngawur
Kedua Ngantuk
Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat
Label:

Post a Comment

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget