![]() |
Ilustrasi : Nasi Soto Ayam Lamongan (Pribadi) |
Penulis : Pak Dhe
Soto adalah masakan khas Indonesia. Berbentuk sup, dengan isian utama daging ayam atau sapi. Diseluruh Indonesia ada soto. Biasanya olahan Soto disesuaikan dengan selera lokal. Maka ada sebutan Soto sesuai daerah. Ada Soto Lamongan, Soto Kudus, Soto Madura, Soto Padang, Soto Makasar. O ya, di makasar Soto disebut juga Coto.
Kalau Soto pakai daging Sapi, kalau Coto pakai daging Capi. Husshhh...bacanda.
Soto
ini masakan paling populer (nurut opini saya), terutama di Jawa. Rasa
soto Segar, hangat rempah begitu meresap, aromanya harum...hhmmm, Yummy.
Saking
terkenalnya, Soto ini ada di Suriname lho! Disana disebutnya Saoto.
Tapi Saoto atau Soto di Suriname disebut makanan khas Jawa. Nggak salah
sih, karena Soto di Suriname dibawa oleh penduduk etnis Jawa yang dulu
bekerja sebagai Kuli Kontrak.
Tapi tunggu!
Soto
ini ikhalnya bukan masakan Jawa atau Indonesia. Soto adalah masakan
khas China. Tapi pas disini diadaptasi dengan lidah lokal supaya pas
dengan lidah kita.
Nama
Soto aslinya adalah Caudo. Karena dalam aksara Tingkok 'D' dilafalkan
'T', maka sebutannya Cauto, lalu berkembang menjadi Sauto, karena huruf C
pada ejaan lama dilafalkan sebagai 'si', mirip dengan pelafalan 'S'.
Lalu supaya gampang diucapkan dengan kata Soto, supaya lebih simpel
dalam pengucapan.
Jadi sebutan Saoto yang diucap orang Suriname nggak salah. Malah lebih mendekati bahasa asli.
Sebenernya kalau kita cermati, Soto ini masih sangat kental tradisi kuliner Tionghoa.
Irisan
bawang putih yang digoreng kering, juga merupakan jejak budaya
Tionghoa. Cara memasak seperti ini jelas merupakan selera Tionghoa,
seperti ditemukan di masakan Tionghoa Pontianak. Masakan Jawa biasanya
menggunakan bawang merah, bukan bawang putih, untuk digoreng kering dan
digunakan sebagai kondimen.
Cara
menjajakan dengan pikulan adalah salah satu akulturasi yang terjadi.
Pikulan ini sering dipakai oleh orang cina dahulu, namun untuk
sejarahnya sendiri kurang diketahui oleh penulis. Saat orang cina
bertransmigrasi ke sini orang Cina banyak yang berjualan dengan cara
eceran. Orang-orang Cina-lah yang mendistribusikan banyak barang. Jadi,
posisi orang Cina kebanyakan sebagai distributor antara orang Belanda
sebagai produsen dan orang pribumi sebagai konsumen.
Dari Berbagai Sumber