Chester Bennington, Tommy Page, Isao Inokuma, dan bunuh diri, apa tujuannya?

Chester Bennington, vokalis grup band asal AS, Linkin Park, tampil di atas panggung saat pesta peluncuran album iHeartRadio yang digelar State Farm di iHeartRadio Theatre Los Angeles, (AFP / GETTY IMAGES FOR IHEARTMEDIA / RICH FURY)

Oleh : Estiana Arifin ( Kontributor)

Dunia musik terhenyak di kejutkan oleh meninggalnya Chester Bennington, Vokalis grup band Linkin Park, Chester Bennington (41), meninggal dunia karena gantung diri. Dikutip Billboard.com dari TMZ, Bennington ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kediamannya di Palos Verdes pada Kamis (20/7/2017) waktu setempat.

Sebelumnya Tommy Page, juga  melakukan tindakan yang sama (Bunuh Diri)

Tahun 2001, Isao Inokuma, peraih medali emas judo Olimpiade Tokyo melakukan seppuku ketika perusahaan konstruksinya hendak mengajukan kebangkrutan.

Artikel Lain : Nasib Teroris di Kampung halamannya

Tahun 1999, Pekerja Jepang bunuh Diri dekat Kantor presdir sebagai protes terhadap restrukturisasi perusahaannya.

Seppuku terjadi di masa Jepang tradisional atau modern. Point dari seppuku adalah, itu salah satu cara yang paling menyiksa untuk melakukan bunuh diri. Menyiksa dimaksudkan untuk menunjukkan bunuh diri yang mereka lakukan bukan karena putus asa dan pengecut.

Seppuku satu-satunya pilihan bagi seseorang yang merasa terpaksa keluar dari kondisi darurat. Kondisi darurat disini berhubungan dengan harga diri dan bukan wujud putus asa. Makanya mereka tidak mengambil cara "pengecut" seperti melompat, menggorok pergelangan tangan, pil atau gantung. Ini sama jarangnya dengan seseorang yang melakukan pembakaran diri sebagai protes.
 

Jadi Seppuku, bukan mati yang tak berguna, karena seppuku ada point ketentuan dan maksud.

So, tidak semua bunuh diri adalah sebab gagal berpikir.

Tidak semua pelaku bunuh diri punya masalah pribadi. Saya sering menulis tentang bunuh diri dan plan obit. Orang banyak gagal membedakan ketiganya: Seppuku, bunuh diri dan plan obit. Bagi awam ke-3 nya adalah bunuh diri dan bunuh diri terlanjur didefinisikan sebagai wujud dari putus asa dan ketidakmampuan mengatasi masalah.
 

Anggapan seperti itu timbul karena orang sebenarnya ingin menghentikan tindakan bunuh diri, mencegahnya bahkan takut pada aksi bunuh diri. Mengatakan bunuh diri berdosa dan masuk neraka, tak terampuni, aib dan bodoh adalah upaya-upaya intimidasi untuk mencegah bunuh diri agar tidak dijadikan kebiasaan. Tujuannya ini.

Sayang tujuan yang baik ini tidak mengedukasi dengan baik karena menjadikan definisi bunuh diri sempit dan negatif. Ketika bertemu pola-pola bunuh diri dan motivasi bunuh diri di luar definisi-definisi negatif itu, akhirnya orang membantah sekuat mungkin. Orang menjadi sulit menerima pola bunuh diri untuk kehormatan seperti Seppuku dan plan obit pun yang jauh dari bunuh diri masih didefinisikan bunuh diri.

Itu yang saya maksudkan.
 

Bahwa definisi bunuh diri itu luas dan tak semata negatif.
 

Tapi tentu untuk awam yang tidak mempunyai kemampuan nalar yang luas karena terbiasa hidup dalam definisi-definisi yang kabur dan sempit, melihat suatu kondisi dengan sebenar-benarnya menjadi sulit karena di luar definisi yang terlanjur dan mendarah-daging dia yakini. Ini yang sering terjadi dalam pola pikir kita.
 

Itu sebab saya selalu mendorong orang keluar dulu dari definisi-definisi apapun yang dia punya jika bertemu kejutan-kejutan pola pikir lain yang sulit diterima, yang rare thought. Yang namanya memahami kenyataan dan mengetahui kebenaran secara luas memang dengan selalu "mengosongkan gelas".

Mengosongkan gelas adalah menaruh keyakinan atau definisi-definisi yang kita anut ke luar terlebih dahulu. Tujuannya agar paham dan tidak salah pandangan hal-hal di luar keyakinan dan definisi-definisi kita. Hakikat menumbuhkan wawasan adalah ini.

Ngomong-ngomong, para koruptor yang sudah ketahuan belangnya kapan melakukan bunuh diri? Daripada malu, lebih baik mati kan? itu kalau masih punya harga diri!!!

22 Juli 2017
Estiana Arifin,  Ho Chi Mihn City,

Plan obit (obit plan-Inggris) adalah merencanakan tanggal kematian dengan mengkondisikan kematian itu terjadi secara alami.